Wednesday, February 05, 2003

Sebentuk Cinta Yang Tersisa Untuk Ayah

Ayah, aku masih ingat seluruh kenangan kala kau bersamaku
Aku masih ingat sewaktu kau bercerita tentang serunya menjadi kuli tinta
Asyiknya memburu berita perang di Afghanistan
Hebohnya meliput NASA dan kameramu hilang
Aku masih ingat, Yah...

Ayah, aku masih ingat ketika mama mendahului kita
Kau tampak begitu terpukul dan marah
Kau bahkan tidak bisa lagi bercanda seperti dulu lagi
Tak ada lagi kehangatan dalam senyum penuh kharisma itu lagi

Ayah, kini kau amat rapuh dan jauh
Kau begitu antipati dan apatis terhadap semuanya
Aku tahu kau menderita amat sangat tak berkesudahan
Namun kau juga harus mengerti, Ayah... Aku lebih menderita

Ayah, dari sekian banyak kenangan kita, aku ingin berucap satu hal...

Aku masih mencintaimu meski tiada lagi aku di hatimu

Feb 5, 2003
(Maafkan aku, Ayah... Aku pilih jalan sendiri)

0 komentar: