Aku Meradang (Untuk yang kesekian kalinya)
Rabb... Aku mohon, hilangkanlah rasa itu dari dalam diri ini.
Curiga, buruk sangka, kotor hati, iri, kesal, dendam...
Sungguh, rasanya kini aku kembali meradang...
Lingkaran setan dalam pusaran berputar menjebakku puas.
Rabb... Aku tak ingin mengemis tetapi memang fitrahku demikian
marah sedih kecewa pedih kesal dendam iri suntuk bete sakit perih
tanpa pernah bahagia suka ceria tertawa tersenyum gembira...
Feb 03
("Ujian bagi seorang beriman tidak mungkin hanya berada pada level bawah terus.")
-kakakku-
Thursday, February 27, 2003
Diposting oleh andiana di 2/27/2003 05:13:00 PM 0 komentar
Hanya Satu
Pemilik jiwa ragaku hingga kukembali ke pangkuan-Nya
Asaku dalam menapaki tangga menuju cinta hakiki
Kekuatanku setiap hari lima kali tanpa pernah berhenti
Pasangan belahan jiwaku selama jantung ini masih berpacu
Hanya satu... Cukup satu
Feb 03
(Dan satu kata untuk kita, Bintang Malam. Berhenti!!!)
Diposting oleh andiana di 2/27/2003 04:52:00 PM 0 komentar
Kamulah Satu-satunya
(Ini juga bukan puisi... Cuman pengen curhat)
Bintang, ma kasih banget ya atas semua cinta dan pengorbananmu
Sungguh, hanya kamu yang bisa menguatkan pendirianku
Sungguh, hanya kamu yang selalu mengingatkanku pada Illahi Rabbi
Bintang, maaf ya tadi malam...
Feb 03
(Apa aku masih bisa menyebut nama-Mu, Rabb?)
Diposting oleh andiana di 2/27/2003 04:46:00 PM 0 komentar
Label: Bintang Malam
Monday, February 24, 2003
Kalau Berani, Maju Satu-satu
(Sumpe, ini bukan puisi!)
JANGAN PERNAH MELIHAT SESEORANG HANYA DARI TAMPAK LUAR
MASALAH SETIAP ORANG BERBEDA DAN TAK AKAN PERNAH SAMA
JANGAN PERNAH MENYALAHKAN SESEORANG TANPA MEMBERI...
SEBUAH KESEMPATAN UNTUK MEMBELA DIRI
PENGECUT HANYA BISA BERBICARA DI BELAKANG
PECUNDANG HANYA BISA BERSORAK DI PINGGIR
F*CK U ALL!!!!!!!!!
Jakarta, Feb 24, 2003
I really hate Monday!!!!!!!!
Diposting oleh andiana di 2/24/2003 04:26:00 PM 0 komentar
Thursday, February 20, 2003
Mendekatlah Sejenak (Kesendirian Dewi Pradnya Paramitha)
Jangan berpaling begitu mudah dari teriknya mentari
Biarkan sebuah genggaman kokohkan pijakanku di sini
Lupakan kata yang pernah terucap dalam sepi
Kumohon...
Jangan berlalu semudah pecahnya buih lautan
Dekat kemari di sisi
Aku begitu letih
Feb 03
(Peluklah aku malam ini, Bintang Malamku...)
Diposting oleh andiana di 2/20/2003 01:35:00 PM 0 komentar
Label: Bintang Malam
Wednesday, February 19, 2003
Tak 'Kan Ada Cinta Yang Lain
Pastikan cintaku hanya untuk-Mu
Aku takut kehilangan cahaya cinta-Mu
Jakarta, Feb 03
(Rasanya hujan tidak mampir di teras rumahku, Rabb)
Diposting oleh andiana di 2/19/2003 04:08:00 PM 0 komentar
Monday, February 17, 2003
Jalan Kita Masih (Sangat) Panjang
Jalan kita masih panjang
Masih ada waktu tersisa
Coba kuatkan dirimu
Jangan berhenti disini
Beri satu kesempatan
Cinta suci berbicara
Waktu 'kan mengilhami
Kedewasaan hatimu
---------
Bintang Malam, masih terlalu dini bila kita berharap pada hitamnya malam atau teriknya siang.
Beban yang menghimpit terasa semakin sesak bila kita berhenti.
Tersenyumlah. Masih ada secercah asa menunggu di ujung cakrawala cinta kita.
Kita 'kan lepaskan semua kerinduan yang telah lama terpendam.
Hanya berdua.
Feb 03
Jakarta this afternoon. So bored. I Hate Monday!
Diposting oleh andiana di 2/17/2003 05:24:00 PM 0 komentar
Cintakan Membawamu Kembali
Telanjur ada setitik cahaya menyentuhku. Ada semburat luka menyeruak di tengah hiruk pikuk lorong waktu.
Kunantikan fajar tiba hingga dapat menuai rindu yang kau titip pada separuh nafasku. Sesaat terhenyak saat
terlintas bayangmu. Air mata tak hendak berhenti alirkan lara dan perihnya dukaku. Hanya bisa memohon dalam
hening malam... Aku masih menunggumu kembali
Feb 03
(Thanks to Ari Lasso's voice and the inspiration)
Diposting oleh andiana di 2/17/2003 05:13:00 PM 0 komentar
Kangen
setiap huruf meneteskan tawa dan sedihku padamu. betapa merindunya jiwaku akan hadirnya sebuah
bayangan kasih. mengerti akan gejolak terpendam menunggumu pulang kembali di sisi. terlelap di bawah
siraman bintang malam dan buaian gelitik rerumputan. terhirup aroma candu menusuk kalbu. kurindu
bersama pelita hidupku. bawa aku berlayar di lautan cintamu. oh asmara...
Feb 03
(Terinspirasi oleh tatapan matamu, Bintang Malam)
Diposting oleh andiana di 2/17/2003 10:11:00 AM 0 komentar
Label: Bintang Malam
Saturday, February 15, 2003
Satu Hati (Semestinya)
Malam jingga
Gemerisik daun oleh hujan
Hangat merona
Melebur dalam senyum
Mendesah dalam bahagia
Cinta...
Jakarta, Feb 15, 2003
Hadiah terindah untuk episode pertama
(Empat, lho! Hebat kan, Bintang Malamku?)
Diposting oleh andiana di 2/15/2003 03:23:00 PM 0 komentar
Label: Bintang Malam
Thursday, February 13, 2003
DALAM HARAPKU-SEMOGA
saat engkau singgah
menepi di tepian hatiku
menjadi penawar segala gundah
menemani semua sepiku
hingga kamu
aku
satu
dalam indah angan cinta
bila disana
didepan kita
perbedaan menyangkal semua makna cinta
menghalangi arti perjalanan ini
kuingin janjimu setia
menjalani segala yang terjadi
DALAM HARAPKU
kupintakan agar selamanya
kita tetap sejiwa
dalam langkahku
kuyakinkan segala asa padamu
melangkah bersama cintamu
SEMOGA tegar
melebur
terukir takdir
01:28.100203.wie
(Thanks a lot, Wie!!! Arigatou gozaimashita!)
Diposting oleh andiana di 2/13/2003 03:28:00 PM 0 komentar
Label: Bintang Malam
Allah Punya Rencana
My sis: Ve
Belum kiamat bila arjunamu melenggang ke timur
Intip saja bawah jembatan Kali Ciliwung
Masih banyak tawa di sela tangis jundi-jundi polos itu
Enyahkan semua keluh dalam sesaknya pengharapan
Tengok saja deretan petak di Kampung Sawah
Tersisa sejumput asa yang terpendam dalam bisu
Sepenggal tersimpan di satu sisi kehidupan
Menanti berpadu dalam meronanya langit jinggamu
Entah esok...
Entah lusa...
Agendamu belum lagi Dia buka
Maka... Nikmatilah!
Feb 03
(Obat penawar rindu untuk Kakak Mungilku)
Diposting oleh andiana di 2/13/2003 02:58:00 PM 0 komentar
Menikahlah, Engkau Menjadi Kaya*
Dalam doa malam yang menyeruak di sela dinding harapan
Berharap denting gitar dan melodi piano iringi tangis rindu
Masih ada kesempatan
Mengharu biru selembar album kenangan basah
Tak akan salah semua rencana Yang Kuasa
Cinta suci-Nya terlalu indah
Kekayaan hakiki semanis barisan senyum si kecil
Kebahagiaan sejati seindah masa-masa sulit berdua
Terlalu berharga untuk dinilai
Tak akan pernah tertukar...
Feb 03
(Bintang Malam, selamanya...)
*) A. Mudjab Mahalli, Mei 2001
Diposting oleh andiana di 2/13/2003 02:20:00 PM 0 komentar
Monday, February 10, 2003
Mentok Nih!
Pro: TSP dan Arwan : Bukan puisi lho!
Ketika tidak ada lagi yang melintas dalam benak yang penat
Hanya ada satu kata : Istirahat
Jiwa ini sedang mati pun raga ini sedang lelah
Tak ada kata lain yang bisa terucap selain :
Terima kasih mengingatkanku
Feb 03
(Aku sendiri merasa sedang menjadi orang lain. Menyedihkan)
Diposting oleh andiana di 2/10/2003 08:59:00 AM 0 komentar
Friday, February 07, 2003
Hanya Satu Pinta
Jangan pernah tinggalkan aku hingga Sang Khalik melepas jiwa dari raga
Jakarta, February 7, 2003
01.11 pm @my private room
(Kita buat sistem baru. Kita mampu)
Diposting oleh andiana di 2/07/2003 01:01:00 PM 0 komentar
Berkurangnya Jatah Hidup
Hari ini genap usiamu 20 tahun. Dewasa dalam pikir dan laku. Pria muda.
Tawa tangis menghias harimu tanpa henti. Ditempa pengalaman tak berkesudahan.
Maaf aku tak bisa membahagiakanmu. Hanya bisa berdoa agar kau lebih baik.
Maaf tak bisa memberikan yang terbaik. Apa yang kupunya, itulah milikmu.
Sayang, semoga Allah selalu bersamamu
Jakarta, February 7, 2003
Ini bukan puisi, kok!
(Selamat Ilang Tahun, Adikku Tersayang)
Diposting oleh andiana di 2/07/2003 10:31:00 AM 0 komentar
Thursday, February 06, 2003
Alunan Syahadat Dan Doa Rasulullah SAW
Khidmat. Tenang. Syahdu.
Mengalun begitu lembut dan menggetarkan sukma
Telaga bening tertumpah di pipi tanpa bisa terbendung
Ada rasa menggelitik bergegas memenuhi ruang hampa di jiwa
Tergerak hati tersenyum ingin bersenandung
Masih terngiang dua kalimat agung itu menggetarkan alam sadarku
Doa Rasul kepada ananda Siti Fathimah membuatku takjub
Ya Rabb... Betapa agungnya Perjanjian Suci-Mu
------------------
Mengenang semuanya... Aku menangis
Feb 03
(Bintang Malam... Ingatkah kau?)
Diposting oleh andiana di 2/06/2003 06:30:00 PM 0 komentar
Masih Ada Waktu
Cukup waktu yang berjalan mendekati seulas senyum manis yang senantiasa bertengger di tepi cakrawala harapan
Bersiap melepas semua hasrat terpendam yang terdiam tanpa mampu terungkap oleh gelegak dalam jiwa
Biarlah bersama merenda setiap detik tersisa dalam hening dengan merajut kasih yang tertata rapi dalam impian
Masih tersisa sepotong tanya dalam gelapnya halusinasi bernuansa merah hati
Inikah takdir yang telah tergores di setiap tulang rusukku dengan tetesan darah?
Entahlah... Yang kuingat hanya satu: masih ada detik yang berbunyi merdu di telingaku
Jakarta, Feb 6, 2003
(Jangan pernah tanya hal itu lagi, Bintang Malam. Tiada keraguan.)
Diposting oleh andiana di 2/06/2003 10:05:00 AM 0 komentar
Label: Bintang Malam
Wednesday, February 05, 2003
Sebentuk Cinta Yang Tersisa Untuk Ayah
Ayah, aku masih ingat seluruh kenangan kala kau bersamaku
Aku masih ingat sewaktu kau bercerita tentang serunya menjadi kuli tinta
Asyiknya memburu berita perang di Afghanistan
Hebohnya meliput NASA dan kameramu hilang
Aku masih ingat, Yah...
Ayah, aku masih ingat ketika mama mendahului kita
Kau tampak begitu terpukul dan marah
Kau bahkan tidak bisa lagi bercanda seperti dulu lagi
Tak ada lagi kehangatan dalam senyum penuh kharisma itu lagi
Ayah, kini kau amat rapuh dan jauh
Kau begitu antipati dan apatis terhadap semuanya
Aku tahu kau menderita amat sangat tak berkesudahan
Namun kau juga harus mengerti, Ayah... Aku lebih menderita
Ayah, dari sekian banyak kenangan kita, aku ingin berucap satu hal...
Aku masih mencintaimu meski tiada lagi aku di hatimu
Feb 5, 2003
(Maafkan aku, Ayah... Aku pilih jalan sendiri)
Diposting oleh andiana di 2/05/2003 11:21:00 AM 0 komentar
Tuesday, February 04, 2003
Masih Ada Kesempatan
Jangan buang lagi lembaran kenangan indah kita
Kembalilah peluk raga lemah yang haus belaimu ini
Jangan siakan rasa rindu yang hanya sekeping ini
Usahlah kau ragukan senyum yang hanya untukmu selalu
Biarkan selalu menghias harimu kala dalam duka nestapa
Ijinkan aku melebur dalam sukmamu seperti dulu
Biarkan seperti apa adanya...
Feb 03
(Masih ada empat hari lagi)
Diposting oleh andiana di 2/04/2003 06:06:00 PM 0 komentar
Label: Bintang Malam
Kita, Hari Ini
Pagi ini kicau burung mendayu merdu menyapa dalam keheningan
Langkah ringan hati riang pikiran tenang. Menyenangkan
Sang Surya begitu ramah menghangatkan pipi tiada menyilaukan
Sapa ramah bergantian bergulir mengisi relung hati. Indah
Rembulan tersenyum mengantar ke peraduan kerinduan
Hilang segala penat dan letih melihat bintang di sisi. Bahagia
Terima kasih atas karunia hari ini
Tuhan, beri aku seperti ini setiap hari kumau
Feb 03
(Bintang Malamku, jangan pernah ragu. Aku tak pernah menyesal.)
Diposting oleh andiana di 2/04/2003 12:45:00 PM 0 komentar
Monday, February 03, 2003
Aku Hanya Ingin Bernafas Sejenak
Berhentilah memaki
Pelankah volume suaramu
Ijinkan aku sejenak terpejam
Aku lelah
Feb 2003
(Aku kerja sendiri neh!)
Diposting oleh andiana di 2/03/2003 09:57:00 AM 0 komentar